Postingan

Kedunguan Yang Cerdas

 aku dungu dan tidak mengerti, seperti hewan aku di dekat-Mu. - Maz 73:22 Pemazmur menggambarkan kedekatannya dengan Allah membuat dungu dan tidak mengerti. Tetapi dia suka dekat kepada Allah, dan sepenuhnya menaruh harapan dan perlindungannya kepada Allah (ayat 23). Kedunguan semacam apa yang dimaksud sang pemazmur yang justru membuat dia semakin beriman kepadaNya?   Kedunguan semacam itu bisa disebut kedunguan yang cerdas.  Dungu secara jasmani, tetapi cerdas secara rohani.  Apakah demikian yang dimaksud?  Paulus menulis pesan ke jemaat Korintus dengan pesan yang hampir sama yaitu "Sebab yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia dan yang lemah dari Allah lebih kuat dari pada manusia. (I Kor 1:25)"  Bodoh dari Allah jelas sebuah frasa yang tidak lazim, bagaimana Allah memberikan kebodohan?   Dalam ketidakmengertian, kebodohan, dan kedunguan, pilihan pemazmur adalah tetap dekat kepadaNya bahkan menggunakan nasihat-Nya sebagai petunjuk kehidupan.  Bagaimana

Kegembiraan Yang Menyehatkan

Hati yang gembira adalah obat yang manjur , tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang. - Ams 7:22 Solomo adalah orang yang paling berhikmat yang pernah hidup dimuka bumi. Dia mampu menterjemahkan hal-hal spiritual menjadi praktikal.  Dan Amsal, kitab hikmat Salomo, mengatakan dengan sangat jelas bahwa obat yang manjut, atau yang menyehatkan badan, adalah hati yang gembira. Kata gembira atau sameach  disebutkan pertama di Ul 16:15 dalam ketentuan hari raya Pondok Daun yang merujuk kepada hari Pentakosta PL.  Dalam PB, disebutkan para pengiring Yesus bersukacita dan bergembira, "Ketika Ia dekat Yerusalem, di tempat jalan menurun dari Bukit Zaitun, mulailah semua murid yang mengiringi Dia bergembira dan memuji Allah dengan suara nyaring oleh karena segala mujizat yang telah mereka lihat."  (Luk 19:37). Luk 10:21 Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh Kudus.  Bahkan Yesus sendiri pun bergembira.  Dan Dia menunjukkan sumber kegembiraan itu ada dalam Roh Kudus.  Ini

Selalu Baru

Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi ; besar kesetiaan-Mu!  "TUHAN adalah bagianku," kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. - Luk 3:23-24. Ratapan Yeremia adalah sebuah catatan profetik hati seorang Nabi yang melihat kejatuhan Israel, anak Sulung-Nya (Kel 4:22).  Disaat kejatuhan rohani yang begitu dalam yang dibarengi dengan kejatuhan seluruh dimensi kehidupan sosial, ekonomi, dan politik bangsa, Yeremia menyatakan sesuatu pernyataan yang luar baisa, "selalu baru setiap pagi."   Bukan hanya kasih-Nya tetap atau tidak berubah tetapi pengertian "selalu baru" adalah berubah secara lebih baik. Suatu pengertian yang paradoks.  Tapi itulah perkataan Tuhan melalui Yeremia.  Dan ini dikuatkan oleh Nabi Habakuk yang melayani di jaman yang sama: Sekalipun pohon ara tidak berbunga, pohon anggur tidak berbuah, hasil pohon zaitun mengecewakan, sekalipun ladang-ladang tidak menghasilkan bahan makanan, ka

Kesempatan Yang Jahat

Sesudah Iblis mengakhiri semua pencobaan itu, ia mundur dari pada-Nya dan menunggu waktu yang baik.  - Luk 4:13 Kairos atau sebuah jendela kesempatan sering digambarkan sebagai "waktu Tuhan."  Tapi dalam konteks Lukas ini, ada kairosnya si jahat.  Tidak semua kesempatan itu bersifat baik, tapi ada kesempatan yang justru akan menjatuhkan kita.   Petrus menggunakan frasa "waktu kebodohan."  Hiduplah sebagai anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu kebodohanmu - I Pet 1:14 dari istilah agnoia atau ignorant. Artinya, ada saat-saat dimana kita tidak berjaga, dan sadar, sehingga kita lengah sehingga si pencuri datang mencuri apa yang kita punya. Si jahat hanya datang untuk mencuri (Yoh 10:10) tidak ada yang baik dari dia.  Seluruh dunia ada dibawah kuasanya (I Yoh 5:19), kita harus terus berjaga-jaga sehingga tidak kehilangan apa yang menjadi bagian kita seperti sukacita, damai sejahtera, kesehatan, berkat, dan yang baik dari Bapa k

Sehat Segala Sesuatu

Saudaraku yang kekasih, aku berdoa, semoga engkau baik-baik dan sehat-sehat saja dalam segala sesuatu, sama seperti jiwamu baik-baik saja. - 3 Yoh 1:12 Rasul Yohanes yang menulis Injil Yohanes, penglihatan akhir zaman di Patmos, ketika dia menuliskan suratnya menyelipkan doa yang sederhana, tapi sangat dalam artinya : sehat dalam segala sesuatu. Artinya, menjadi sehat adalah kerinduan hati Tuhan.  Dia ingin kita sehat.  Bahkan disebutkan, sehat dalam segala sesuatu.  Apa saja itu? Kata Yunani ὑγιαίνω, hugiainō yang dipakai Yohanes dalam surat ini, dapat diaplikasian untuk tubuh, ajaran, jiwa sampai kepada kerohanian. Bersifat sangat umum.  Artinya sederhana, tidak sakit. Penyakit adalah salah satu manifestasi kehadiran atau akibat dosa.  Karena manusia sudah berdosa (Rom 3:23), maka kita semua bisa sakit, bahkan sebenarnya kita semua orang sakit yang perlu disehatkan. Berita baiknya, Yesus menggunakan kata ini untuk melukiskan kepada kita bahwa kita orang berdosa yang Dia cari untu

Hidup Untuk Kebenaran

Ia sendiri telah memikul dosa kita di dalam tubuh-Nya di kayu salib, supaya kita, yang telah mati terhadap dosa, hidup untuk kebenaran . Oleh bilur-bilur-Nya kamu telah sembuh. - I Pet 2:24 Kematian Yesus membuka jalan untuk kita dapat hidup dalam kebenaran.  Hal ini berarti diluar Yesus tidak ada hidup yang disebut hidup benar.  Prinsip yang sangat eklusif ini tidak mudah dimengerti dalam dunia posmo, dimana kebenaran sudah menjadi relatif.  Tetapi sangat mudah dimengerti apabila kita percaya prinsip dosa (Roma 3:23). Dosa adalah sumber dari semua masalah, sakit penyakit, dan penderitaan dalam kehidupan manusia. Kematian dan kebangkitan Yesus membawa kesembuhan dari semua permasalahan ini.  Sebab itu dalam kedaulatanNya, Dia mengijinkan manusia untuk menggunakan otoritas Ilahi dan memberikan solusi-solusi Ilahi yang membantu manusia melewati penderitaan, dan permasalahan. SalibNya adalah jalan keluar dari semua permasalahan.  Dia mengalahkan maut akibatdosa sehingga kita mendapatkan k

Kepastian Yang Akan Datang

Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang , Yang Mahakuasa. - Why 1:8 Kita bisa membanggakan keberhasilan masa lalu, dan menikmati masa kini, tetapi masa depan hanya bisa diprediksi, tetapi dalam matematika manusia tidak pernah ada kepastian.  Apapun bisa terjadi.  Pilihan  masa depan yang ada sangat banyak, tetapi sebenarnya hanya ada dua, yaitu : kehidupan atau kematian. Tetapi kepada bangsa ini haruslah kaukatakan: Beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku menghadapkan kepada kamu jalan kehidupan dan jalan kematian.   Yer 21:8 Yohanes di pulau Patmos bertemu Yesus, Alfa dan Omega, yang menyatakan bahwa kehadiranNya bukan hanya bersifat historis di masa lalu, ataupun sesaat di masa kini, tetapi Dia adalah masa depan. Di dalam Yesus ada kepastian masa depan, Dialah yang akan datang. Masa depan terangkum dalam pengertian "dalam Kristus."  Ilmu pengetahuan manusia hanya mampu memperkirakan apa yang akan terjadi, tetapi Kris